Sabtu, 30 Juli 2011

Takdir Yang Kita Buat

Hai kau lelaki lemah
Tertawalah atas dirimu sendiri
Lihatlah.. Tembokmu runtuh..
Betapa rapuhnya dirimu..
Menyedihkan..

Hai kawan..
Ini hanya berlaku malam ini
Esok kan kembali kokoh
Sekali lagi karena terbiasa

Bagus teman akhirnya kau mengerti
Pelangi takkan meninggalkan takdirnya
Selalu setia pada hujan
Dan kaupun takkan mau mati terbakar
Saat mengharap rintik di padang pasir

Tak ada yang benar-benar mati sobat
Walau semua terlambat ku ketahui
Semua hanya berupa samar dan tak tampak
Tergantung dengan apa kau melihat
Saat dengan bijak kau gunakan hati, kau pasti tahu jawabnya

Ku Tegaskan

Wahai wanita milik insan disana
Perlu ku tegaskan untuk kau mengerti
Aku tak lagi menantimu seperti yang kau sangka
Berhentilah meminta maaf untuk kesalahan yang nihil

Ku yakinkan aku bahagia dan baik-baik saja
Jadi bahagialah dan tak perlu khawatirkan aku
Jangan kau anggap diamku marah
Jangan kau fikir hatiku benci
Tak ada dendam maupun hasrat di dada

Biarkan kita bertemu dalam ketidak sengajaan
Karena lebih mudah saat nanti bertegur sapa
Dan sekarang biarkan semua jalan hilang
Bukan untuk memutus tali
Tapi untuk mengikat simpul agar tak selalu menoleh ke belakang

Stasiun Tua

Seharusnya kau berhenti jadi persinggahan
Mereka yang lalu lalang hanya membuang asap
Saat cukup waktu untuk berhenti
Mereka kembali mengejekmu berteriak pergi

Dinding sanggahmu tlah terlalu tua
Bukan saatnya lagi menjadi pengasuh
Biarkan kereta berhenti di perhentian akhir
Kau hanya perlu menjadi lebih tua dan memahami hidup

Sekarang saatnya undurkan diri menutup pintu
Kau tak perlu lagi kebisingan
Beranikan lisanmu berkata apa
Jangan terpaku pada kereta

Labirinku

Para pembaca yang budiman
Bila kalian sebut aku tak bahagia
Akulah senyum ditiap pagi yang terlupakan
Bila kalian kira aku terkekang
Akulah burung camar yang membelah langit
Bila kalian katakan sejuta kebohongan tentangku
Akulah dusta yang pantas bersembunyi

Hanya tak mudah bagi kalian temukan dan jalani labirin hatiku
Terlalu rumit bahkan bagiku
Biarkan ketidak mengertian melukis keindahan
Karena begitulah seharusnya aku berujar

Terusir

Inilah kekacauan..
Aku sebagai kreator dan lainnya tak teranggap
Sebagai lelaki kini aku terusir
Wanita tua yang menangkan itu

Buruk..
Saat tak ada pilihan kedua
Hanya putih yang dibutuhkan sekarang
Sisakan merah demi emas

Senin, 18 Juli 2011

Hujatan Pada Diri

Terisak saat si congkak berujar
"Walau tanpamu aku bisa bernafas..
Tapi tak bisa hidup dengan kerinduan dan penyesalan.."

Apa yang dibanggakan dari hati yang beku begitu
Tak bermoral dan miskin
Lebih baik singkirkan kenyataan yang kotor ini
Jangan bela dan sesalkannya

Jumat, 15 Juli 2011

Biarkan Kami Menang

Lihat burung bernyanyi ada sejuta alasan untuk tak pulang
Walau masih sejuta lagi yang mampu buatku tertahan
Ada banyak dinding bernoda yang harus dihapus

Lihat perubahan yang terjadi
Retak..
Biar nanti kita cari ubin yang baru
Gantikan yang tertunda dalam mimpi kita
Sekarang biarkan kami berjalan ke tiga penjuru
Cukuplah kalian ditengah tempat kami kembali

Idealis

Aku ingat sudah sejauh ini berjalan sendiri
Belum rindu rasanya untuk jatuh cinta
Karena orang bodoh akan selalu begitu
Tak ingin menggali luka lama dan menyayat luka baru

Masih indah dunia ini
Masih ada adrenalin, endorfin dan serotonin yang buatku semangat
Dan janganlah cepat terjaga dari tidur yang lelap
Karena hangat mentari sendirinya buatku bergegas

Kamis, 14 Juli 2011

Jawabku Atas Hadirmu

Tak tahu dari mana harus dimulai
Tak tahua apa yang harus diucap
Mungkin kata maaf awal yang tepat untuk memulai
Dan ku mohon mengertilah aku sebagai penutup

Jumat, 08 Juli 2011

Kemarahanku

Terkadang dengan berbagi dapat mendinginkan kepalaku
Dengan berbagi keadaan membaik
Walau jantungku marah, tanganku terkepal
Selalu ada penyabar bersiul tenangkanku

Jika esok aku masih ingin hancurkannya
Mungkin aku akan berlatih bersabar
Tapi bila hal buruk terjadi pada mereka yang ku sayang
Jangan harap aku bepikir untuk berlogika

Definisi Emosi

Mencintai itu bagaimana kita peduli pada yang kita cinta, berkorban untuknya, menangis untuknya dan mengerti air matanya

Memaafkan itu bagaimana menahan amarah yang membakar sel - sel dalam tubuhmu

Mengerti itu bagaimana kita menguasai keadaan dan melanjutkan hidup

Hukum Ketertarikan

Terbangkan aku ke bulan dengan sayap kecilku
Dengan bahan bakar bahagia dan vibrasi niat
Biarlah beresonansi diatas sana
Agar hukum ketertarikan berlaku didunia

Aku tidak selalu bisa dapatkan apa yang ku ingin
Banyak yang ingin diteriakkan tapi tertahan
Entah apa yang awali kegalauan
Aku bagaikan orang sakit terkulai lemah
Tapi aku tahu dimana obat ku dapat
Aku hanya butuh berlari untuk terlupa

Bukan tak rindu bermanja sendu
Tapi aku lebih bangga akan aku sekarang
Hari ini aku menang
Besok aku harus menang
Dan lusa biarlah menjadi misteri

Jumat, 01 Juli 2011

Detektif Kebahagiaan

Aku tahu teorinya
Sudah teridentifikasi keadaannya
Tapi apa mau dikata bila alam bawah sadar menolak
Ketelitian detektifpun takluk

Dasar misteri yang rumit
Berulang kali ku tahan nafas
Untunglah akhir dari semuanya bahagia
Jadi tak perlu terlalu ambisius ku mengejar
Cukup satu target dengan pistol bahagia

Untuk Tempatku

Aku pernah disini ketika air masih deras dan dingin
Pernah ku lewati jalan ini saat tak banyak rumah berdiri
Dan lapangan itu tempatku mengejar bola dulu
Juga semua orang - orang masa laluku

Disana sekolahku
Jalan - jalanku menapak
Banyak yang berubah
Tempatku tumbuh berlari

Masih terhirup sejuk walau ditengah hari
Masih teraba hijau biarpun dimusim gugur
Cukup untuk gubuk kenangan
Kami hanya merubah sudut pandang