Kamis, 19 Mei 2011

Naluri

Aku rindu cemburumu
Saat aku berpaling menatap burung kecil yang berkicau
Didalam hati bergolak saat ku tulis bait - bait ini
Diseluruh sadarku menolak saat ku buka lembar demi lembar catatan tertinggal
Tapi jemari bergerak tertuntun naluri

Sobekan usang masih terbaca jelas cinta
Tersenyum indah didepanku yang tersipu malu
Hanya itu yang tersisa ditebing curam
Ampas kering dari seduhan hangat yang manis semalam

Sudahlah aku harus pergi tidur dengan senyum sekali lagi
Sudah cukup bermain dengan bayangmu malam ini
Terima kasih satu lagi terlahir pijaran bintang karenamu
Jangan lupa ucapkan perpisahan dalam mimpiku nanti
Sebelum esok sosokmu kembali hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar